Komputasi Awan (Cloud Computing)
Pernah mendengar istilah Cloud Computing? Mungkin sebagian dari kita pernah mendengar istilah tersebut atau bahkan sedang menggunakannya. Namun apa itu Cloud Computing?
Komputasi awan (cloud computing) adalah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat pengelolaan data dan aplikasi, di mana pengguna komputer diberikan hak akses (login). Penerapan komputasi awan saat ini sudah dilakukan oleh sejumlah perusahaan IT terkemuka di dunia. Sebut saja di antaranya adalah Google (Google Drive) dan IBM (Blue Cord Initiative).
sumber: http://openmarkets.cmegroup.com/wp-content/uploads/Cloud-computing-2.png |
Pada teknlogi komputasi berbasis awan semua data berada dan disimpan di server internet, begitu juga dengan aplikasi ataupun software yang pada umumnya dibutuhkan pengguna semuanya berada di komputer server, sehingga kita tidak perlu melakukan instalasi pada server. Tetapi pengguna harus terhubung ke internet untuk bisa mengakses dan menjalankan aplikasi yang berada di server tersebut. dengan kata lain pengguna bisa saja hanya menyediakan sebuah komputer dan perangkat jaringan internet untuk bisa terhubung ke server internet dan menyimpan data di komputer server tanpa harus menyediakan hard disk yang berkapasitas besar pada komputernya sendiri untuk menyimpan datanya.
Komputasi awan menjawab masalah dan tantangan IT. Sebut saja di antaranya adalah masalah tingginya anggaran investasi IT dan rencana pemulihan bencana (Disaster Recovery Plan) sebagai bagian dari business continuity. Kedua masalah tersebut dapat terjawab dengan baik oleh komputasi awan. Masalah lainnya, seperti tingginya tuntutan kebutuhan perusahaan, dapat terjawab dengan baik oleh komputasi awan dengan cara ketangkasan dalam pengembangan.
Beberapa pertimbangan utama sebelum beralih ke komputasi awan:
- Ketersediaan dan kecepatan internet,
- kontrak jaminan tingkat pelayanan (Service Level Agreement),
- komitmen/kesungguhan pelayanan penyedia jasa,
- pengalaman penyedia jasa (khususnya di bidang komputasi awan),
- on demand self service,
- komputer server down,
- keamanan dan privasi,
- lokasi data dan yurisdiksi/ketetapan hukum,
- backup data dan DRP,
- dan biaya yang akan dikeluarkan.
Berdasarkan jenis layanan-nya, Cloud Computing dibagi menjadi berikut ini:
- Software as a Service (SaaS). Salah satu layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal memakai software (perangkat lunak) yang telah disediakan. User hanya tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik.
sumber: https://itpulse.com.ng/wp-content/uploads/2017/07/social-media.jpg Contoh, layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail), social network (Facebook, Twitter, LinkedIn), instant messaging (Yahoo Messenger, Skype, Line, WhatsApp) dan masih banyak lagi yang lain. - Platform as a Service (PaaS). Layanan dari Cloud Computing kalau kita analogikan dimana kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya (sistem operasi, network, database engine, framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Kita tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan dengan baik di “rumah” tersebut. Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan.
- Infrastructure as a Service (IaaS). Layanan dari Cloud Computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (komputasi, storage, memory, network). Kita bisa definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage), memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa. Mudah-nya, IaaS ini adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah komputer ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan kita. Kita bisa install sistem operasi dan aplikasi apapun diatasnya.
Sumber:
https://www.progresstech.co.id/blog/jenis-cloud/
https://sis.binus.ac.id/2016/12/16/cloud-computing/
https://www.progresstech.co.id/blog/jenis-cloud/
https://sis.binus.ac.id/2016/12/16/cloud-computing/
Comments